Jumat, 29 Juli 2016

Cerita Bulan Puasa 2016



Bagaimana cerita bulan puasamu tahun ini?

Ceritaku sederhana. Aku menghabiskan separuh pagi menjelang siang dengan menjaga toko di pasar. Sebetulnya, ini adalah kegiatan rutinku setiap hari minggu. Berhubung lagi bulan ramadan, aku ingin fokus membantu orangtuaku menjaga toko. Karena aku sadar, kalau bulan ramadan di toko selalu ramai. Selain belajar berjualan, aku suka memperhatikan orang-orang yang datang ke pasar. Ada yang berpasangan. Ada yang berkeluarga. Dan ada juga yang sendirian seperti laskar Biji Kuda. 

Selain berjualan, kalau malam aku menjadi bilal taraweh di musholah kampung. Bukan bermaksud pamer, tapi lebih ke biar kalian tahu aja kegiatanku meskipun aku tahu, kalian tak peduli. Sejujurnya, aku tidak pernah ingin menjadi bilal taraweh. Tapi, berhubung di kampung yang hafal lafad serta urutannya bisa dihitung dengan jari, jadilah aku yang mengemban tugas mulia itu. Biasanya, setelah tarawih aku tadarus. Selesai tadarus aku bermain petasan. Ya, begitulah kegiatan penjahat kalau malam. 

Puasa tahun ini, aku tidak jatuh cinta lagi seperti bulan puasa tahun 2014. Ceritanya bisa kalian baca di sini. Yap, aku tidak jatuh cinta lagi. Selain karena tidak ada yang aku taksir, aku juga belum kepikiran untuk jatuh cinta lagi. Bukan karena takut, tapi emang tak ingin. Sungguh! 

Btw, awal puasa aku excited banget untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk sahur dan berbuka. Tapi, entah kenapa menjelang lebaran, aku seperti mati gaya. Sahur pun kadang cuma minum air tiga gelas. Berbuka apalagi. Cukup mie rebus sama minum air putih. Apa cuma aku, ya, yang merasakan seperti itu? Pun, ketika menjelang akhir ramadan, aku suka merasa menyesal setelah melihat awal-awal puasa yang tak memperbanyak ibadah secara maksimal. Rasa seperti itu sering aku rasakan ketika menjelang akhir ramadan. Entahlah, padahal aku selalu memiliki kesempatan untuk memperbaiki di tahun berikutnya, kalau masih ada umur. Tapi, kalian tahulah ntar ujung-ujungnya gimana. Ya, pasti tak maksimal lagi, dan di akhir ramadan aku menyesali lagi. Template tiap tahun sepertinya. Jujur, aku ingin lebih baik. Tapi, berat. Tapi, aku harus coba! ya, 'If you never try, you'll never know'. #Pret    

 Udah, ah, gitu aja ceritaku. Kalau cerita puasamu bagaimana? yuk ceritakan di kolom komentar! 

5 komentar:

  1. semoga tokonya selalu ramai oleh pengunjung dan diberi kemudahan dalam mencari rezeki halal ya mas

    BalasHapus
  2. wah sederhana sekali ya, mudh2an tetap bermakna

    BalasHapus
  3. buset, update woy!!

    salam keren
    takdos
    travel comedy blogger
    http://www.whateverbackpacker.com/

    BalasHapus
  4. Cerita puasaku, masih berujung menyaur utang puasa hingga kini :') Haha.

    BalasHapus