Selasa, 28 Maret 2017

Liburan Seru ke Hawai Waterpark Malang




Dua hari yang lalu gue berkesempatan mengunjungi Waterpark yang (katanya) lagi nge-hits di kota Malang. Nama Waterpark itu adalah Hawai Waterpark Malang. Lokasinya terletak di kawasan perumahan yang menurut gue nggak terlalu ramai penduduknya. Entah itu beneran perumahan atau nggak, yang pasti menurut gue di situ termasuk kawasan jomlo dilarang jatuh cinta. Eh, kawasan elit maksud gue. 

Sebelum masuk ke Hawai, gue dan sodara-sodara gue makan terlebih dulu di depan lokasi pintu masuk. Kenapa gue makan di luar? Kenapa nggak makan di dalam? Kenapa Raffi Ahmad selingkuh sama Ayu Ting Ting? Jawabannya sederhana: biar nggak kotor, kata penjaga yang stand by di pintu masuk. Padahal kalau ditelisik lebih curiga, sebetulnya ujung-ujungnya juga motif ekonomi. 

Selepas makan makanan yang lezat, gue bergegas menuju lokasi pembelian tiket. Untuk hari biasa, senin-jumat, harga tiketnya sebesar 75.000 per orang. Untuk hari Sabtu-Minggu, gue nggak tau tiketnya berapa, soalnya gue ke sana hari Rabu. Tapi kalau boleh meramal, paling harga tiketnya mentok sampai 100.000 per orang. 

Yang menarik setelah melakukan pembelian tiket adalah fase pemerikasaan tas yang digeledah oleh mas-mas yang sudah berjaga-jaga apabila ada pengunjung yang nekat membawa bom makanan di dalam tasnya. Jangankan makanan, botol air minuman pun nggak boleh lewat. Alas tikar pun nggak boleh masuk ke dalam. Dari situ gue bingung, sebetulnya apa motif pemilik wahana melarang orang-orang bawa tikar? Gue juga pikir-pikir kali kalau mau bikin penginapan di situ. Elaaaah..

Setelah melewati fase pengecekan tas, gue akhirnya masuk ke Hawai Waterpark Malang. Sebetulnya, apa, aja, sih isinya Hawai Waterpark Malang itu? Kok banyak orang luar kota yang datang berbondong-bondong untuk mendatangi tempat wisata tersebut.



Pertama-tama, mungkin gue akan bilang kalau tempatnya itu foto-able banget. Yap, dari berbagai sudut, ada beberapa spot yang bisa dijadikan tempat untuk berfoto-foto. Bahkan, ketika gue ngefoto tulisan Hawai itu, ada beberapa ibu-ibu dan beberapa gerombolan anak muda yang menatap gue dengan tatapan, 'anjir, ni orang moto siapa sik?' Maklum, gue ngefoto karena ga ada orangnya. Makanya mereka heran. Pikir gue, mencoba Khusnudzon.



Ketika gue ngefoto lumba-lumba ini pun, ada seorang Guru TK yang berselfie ria sementara murid-muridnya dibiarkan keluyuran entah ke mana. Mau gue omelin, takut dibilang sok akrab. 




Di antara beberapa foto yang gue ambil, foto di atas ini adalah yang menjadi favorit para pengunjung. Untuk mendapatkan foto yang sepi seperti ini, gue harus nunggu beberapa purnama sebab yang ngantri di situ banyak banget.

Setelah puas di lokasi foto-foto, gue menuju ke tempat pemandian yang di mana adalah tempat wahana sesungguhnya. Ada banyak kolam yang berukuran sedang dan kecil. Ada beberapa papan perosotan yang melintang di atas kolam renang. Dan yang terakhir adalah kolam arus. Yap, kolam paripurna yang wajib ada di setiap Waterpark sepertinya.



Perosotan di atas ini adalah favorit gue di antara beberapa perosotan yang ada di Hawai Waterpark. Alasannya, nggak jelimet. Alias nggak muter-muter yang bikin kepala gue pusing. Kebayang nggak kalian, mau naik perosotan aja dah deg-degan malah ditambah kepala pusing? Ya ga kebayang lah, orang kalian belom nyobain.

Gue dah lupa berapa kali naik perosotan itu saking nagihnya. Deg-degannya itu bikin nagih. Ya, kalian tau lah, yang bikin nagih itu emang enak toh? Meluncur dari situ, gue mendadak lupa sama utang yang gue miliki. #lah



Yang atas ini gue nyebutnya taman Air Mancur. Yaaaaaaaa, kalian tau lah taman ini diperuntukkan untuk siapa? Yap, anak-anak yang belum baligh. Cocok untuk adek-adek kalian yang ingin main air tapi takut nyebur ke kolam.



Salah satu kegiatan yang banyak ditungguin para pengunjung ketika di kolam arus adalah nungguin air turun dari penampungan air di atas sehingga ketika turun kita semua merasa seperti terkena ombak. Yaaaaaa, meskipun ombak itu buatan, tapi bagi para pengunjung sangatlah asik dan menyenangkan.




Yang terakhir, kayaknya ini adalah spot utama yang harus kalian coba ketika nanti mampir ke Hawai Waterpark Malang. Gue nyebutnya Kolam Tsunami. Di dalam kolam itu, gue disuruh stand by nungguin ombak buatan. Kami semua menunggu ombak datang dengan menghadap ke panggung. Di panggung ada seorang cewek yang mengomandoi para prajurit perang pengunjung untuk bersiap-siap kalau ombak akan segera datang. Dan ketika ombak datang, byurrrrr....... gue merasa terombang-ambing di dalam kolam. Seperti remaja hilang arah yang lupa arah kiblat. Seperti kondisi kamu ketika kusayangi, dek. Tak berdaya, tak berdaya di hadapan ombak cintaku. #Eh

Buat kalian yang pengen nyoba kolam renang yang nggak monoton alias yang cuma kolam renang aja di dalamnya, gue ngerekomendasiin Hawai Waterpark Malang. Meskipun harga tiketnya lumayan mahal bagi kelas perhitungan seperti gue, dengan tiket sebesar 75000 gue ngerasa pantas dengan fasilitas yang ada di dalamnya. Kolam arus, Perosotan yang bikin deg-degan dan Kolam Tsunami, gue ngerasa kalian akan mendapatkan pengalaman yang mungkin nggak akan kalian lupakan. Btw, airnya nggak pake kaporit. Jadi airnya nggak mudah perih jika terkena mata. Catatan gue cuma satu: sayang nggak bisa bawa nasi bungkus ke dalam. Kalau bisa, beuh....... bisa berenang sampe maghrib gue. Segitu aja cerita gue tentang Hawai Waterpark Malang. Kalau kalian pernah ke sana, yuk ceritakan kisah kalian di kolom komentar. See You...
Continue reading Liburan Seru ke Hawai Waterpark Malang

Selasa, 07 Maret 2017

Pesan Cinta Melalui Secangkir Kopi



Di suatu malam yang sedang hujan ringan, saya bergegas ke salah satu warung kopi terdekat dari rumah saya. Menghabiskan malam dengan meminum kopi adalah salah satu cara yang tepat untuk menahan rasa kantuk. Hujan yang tak cukup deras memaksa saya memesan satu Chocholate panas tanpa gula tambahan.

Hujan di malam hari terkadang membuat saya ingin tidur lebih cepat. Tapi karena malam itu MU akan bertanding, terpaksa saya mengurungkan niat untuk tidur lebih awal. Di samping saya, banyak penikmat kopi yang sudah nongkrong sebelum turun hujan. Sebagian dari mereka sibuk memotret hasil kopi yang sudah dibuat oleh sang penjual. Karena penasaran, saya pun melihat satu per satu kopi yang telah dipotret tersebut. Puas melihat kopi yang dipotret melalui ponsel genggam itu, batin saya mengernyit, 'alay.'

Memotret secangkir kopi dengan berlambangkan love di atas kopi, kini menjadi tren di kampung saya. Anak-anak yang masih berusia belasan tahun pun memesan secangkir kopi lalu meminta mas-masnya untuk memberikan gambar love beserta nama perempuan yang ia suka. Coba Anda bayangkan! Betapa perih hati seorang jomlo, ketika melihat adek-adek yang masih SMP memesan kopi dan di atasnya ada lambang 'Love Inem'?

Suatu waktu, atau tepatnya di malam minggu, saya pernah bertanya kepada adek-adek yang pesan kopinya satu, tapi nongkrongnya berjam-jam.

'Motivasinya beli kopi terus dikasih lambang love dan nama perempuan itu apa sih?' tanya saya kepada adek-adek yang berkumpul di satu meja. Ada yang sibuk memotret kopi, ada yang sibuk main coc, dan ada juga yang cuma nongkrong tapi nggak mesan kopi.

'Ya ga ada motivasinya mas. Cuma biar keren aja kalau difoto terus dijadiin Display Picture di BBM.'

'Heeee' saya terkejut. 'Terus motivasinya dijadiin DP di BBM itu biar apa?' lanjut saya penasaran.

'Hmmm apa ya mas' gumam mereka, bingung. 'Yaaa biar dia tau kalau aku suka sama dia, mas.'

'Lah kenapa nggak bilang langsung saja ke anaknya?'

'Belum berani mas' tutupnya singkat.

Apa yang dilakukan oleh adek-adek tadi mengingatkan saya ketika SMA. Di mana waktu itu saya pernah mengirim surat cinta ke salah satu adek kelas yang saya sukai. Di ujung surat, saya tak berani memberikan inisial kalau surat itu dari saya. Siang sebelum jam sekolah, saya berangkat lebih dulu dari jam biasanya. Saya bergegas menuju tempat duduk perempuan yang saya suka tersebut, sebelum menyelipkan suratnya rapat-rapat di bawah meja.

Malam itu, adek-adek sukses mengingatkan saya bahwa saya pun pernah melakukan hal yang demikian. Tak berani mengucapkan secara langsung, hanya melalui sepucuk surat tanpa inisial. Betapa menyedihkannya saya, jatuh cinta tapi tak berani mengungkapkan secara langsung kepada perempuan yang saya suka. Sementara, si adek-adek telah berani menjadikannya DP di BBM yang di mana dia sudah berteman dengan perempuan yang dia suka. Adek-adek keren. Sementara saya? Saya kembali memesan Chocholate panas yang di atasnya bertuliskan 'Love Naila'. Saya menyeduhnya pelan-pelan, sambil berpikir, apakah saya jatuh cinta dengan perempuan yang bernama Naila?







Continue reading Pesan Cinta Melalui Secangkir Kopi