Kamis, 27 Oktober 2016

Bercanda Fisik?




Ada sebuah quote yang mengatakan bahwa, 'pada saatnya nanti, semua akan berubah pada waktunya'. Entah karena suatu hal, atau apa pun itu. Contoh sederhananya ketika aku menyukai pelajaran sekolah. Sewaktu TK,  aku menyukai berhitung. Memasuki SD, aku menyukai pelajaran IPS. Dan ketika SMP-SMA, aku menyukai pelajaran sejarah. Dari pengalaman tersebut, aku mengamini kalau memang benar, semua akan berubah pada waktunya.

Beberapa hari yang lalu aku menghadiri acara pernikahan seorang teman. Di sana, aku bertemu dengan teman-teman masa kecil sewaktu madrasah. Tak banyak yang berubah dari mereka. Tetap cengengesan tak karuan. Seperti orang yang tak bertemu selama ribuan purnama, sebagian dari mereka membuka pembicaraan dengan candaan fisik; 'Kamu makin gendut, ih. Narkoba, ya?' Aku tersenyum kecil. 'Enggak, cuma jadi simpenan, janda, kok,' jawabku. Mereka pun tertawa dengan mantap. Dari candaan itu, aku sadar, ternyata teman-temanku masih sama seperti dulu. Tidak berubah, dan masih suka bercanda fisik.

Jujur, aku bukanlah orang yang suka bercanda dengan fisik. Karena aku tahu, itu tak pantas. Aku ingat, ketika di pesantren pernah memanggil temanku Babi ngepet. Karena menurutku, hidungnya mirip sekali dengan Babi. Setiap harinya, dia dipanggil Babi ngepet sama sebagian temanku. Sampai suatu hari, aku dipanggil setan karena kulitku yang coklat menjurus kehitaman. Aku merasa sakit hati, kesal, dan ingin mengajak berantem mereka yang memanggilku setan. Karena sakit hati, aku berhenti memanggil temanku dengan sebutan Babi ngepet. Meskipun sebagian temanku masih ada yang manggil dengan sebutan itu karena dipikirnya itu masih relevan dan masih lucu. Aku tahu, apa yang aku rasakan ketika dipanggil setan juga dirasakan oleh temanku yang dipanggil Babi ngepet. Ya, sakit hati.

Pertanyaannya, apakah pantas ditertawakan jika membuat orang lain sakit hati meskipun itu lucu? Aku rasa tidak.  

5 komentar:

  1. Saya sependapat. Sangat tidak etis untuk menjelek-jelekan fisik seseorang demi sebuah komedi

    BalasHapus
  2. memang ada beberapa orang yang sifatnya membuly, jadi bukan karena dia bercanda atau spontan tapi emang udah dari sononya kaya gitu

    BalasHapus
  3. Aku rasa juga tidak. Sangat tidak menyenangkan dan tidak lucu bahkan ketika orang lain sakit hati eh kitanya malah ketawa bahagia 😢

    BalasHapus
  4. Karna "julukan" baru, nama asli malah dilupain. Huhuhu.
    *Harus pake "huhuhu"*

    Bercanda fisik itu norak, sih.

    BalasHapus
  5. Simpel, jangan nyubit kalau gak mau nyubit. Tapi kalau udah keburu dicubit, jangan balas. Tunggu karma ajah, karma lebih kejam kok. Gak kayak priceza.co.id yg baik banget ngasih tau harga2 barang sebelum kamu belanja. Keep smile... Tuhan tahu kamu anak baik :) Sabar yaaa

    BalasHapus